Seorang Suami dan Istrinya tengah menghadiri sidang perceraiannya. Dalam sidang akan memutuskan siapa yang mendapat hak asuh anak. Sambil berteriak histeris dan melompat – lompat si istri berkata:
“Yang Mulia, saya yang mengandung, melahirkan bayi itu ke dunia dengan kesakitan dan kesabaran saya!! Anak itu harus menjadi hak asuh Saya!”
Hakim lalu berkata kepada pihak suami:
“Apa pembelaan Anda terhadap tuntutan istri Anda”
Si Suami diam sebentar, dengan nada datar ia berkata:
“Yang mulia. Jika saya memasukkan KOIN ke mesin minuman Coca-Cola, mesinnya BERGOYANG SEBENTAR, dan minumannya keluar. Menurut Pak Hakim ……. Minumannya milik Saya atau Mesinnya?”
Hakim: !$#@%$^
Nggak ngerti....nggak usah ketawa !
punya siapa ??
Kamis, 06 Mei 2010
Diposting oleh
sekedar belajar
di
14.11
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
humor
taruhan
Seorang wanita tua masuk ke Bank Indonesia (BI) dengan sekoper uang. Ia membujuk supaya dipertemukan dengan Gubernur BI. "Saya akan buka rekening. Uang yang akan saya simpan sangat-sangat besar," katanya. Semula staf bank ragu, tapi akhirnya membawa wanita tua ini ke ruangan Gubernur BI.
Sang gubernur bertanya, berapa banyak uang yang akan disimpan. "Rp. 1 milyar," jawab wanita itu sambil meletakkan koper uang di meja. Sang gubernur bank penasaran, "Maaf, ibu saya agak terkejut. Dari mana ibu dapatkan uang tunai sebanyak ini?"
"Saya menang tebak-tebakan!"
"Well, menebak macam apa, kok taruhannya besar sekali?" sang gubernur penasaran.
"Mau contoh? Saya yakin telur burungmu bentuknya kotak!"
"Hah…!†Gubernur BI tergelak. "Ini tebakan paling konyol yang pernah saya dengar. Anda tak mungkin menang dengan tebakan seperti itu," ujarnya yakin.
"Ok, mau taruhan dengan saya?" tantang si wanita tua.
"Siapa takut?, " jawab gubernur. "Saya bertaruh Rp. 50 juta, karena saya tahu telur saya tidak kotak!"
"Ok, ini menyangkut uang gedhe. Bisa saya ajak pengacara ke sini besok jam 10 pagi, sebagai saksi?" tanya wanita tua.
"Tentu saja," ujar Gubernur BI mantap.
Malam harinya, ia gelisah. Ia lalu berdiri telanjang di depan cermin. Dia raba-raba telurnya, lalu bergerak ke kiri ke kanan berulang-ulang, memastikan telurnya tidak kotak. Sampai larut malam, akhirnya dia yakin telurnya benar-benar bulat, tidak kotak. Maka ia yakin besok bakal menang taruhan.
Tepat jam 10.00 pagi, wanita tua itu datang dengan pengacara ternama, Si Sitompul. Setelah memperkenalkan pengacara asal Batak itu, ia mengulang kesepakatan kemarin, "Rp. 50 juta untuk tebakan telur burungmu yang kotak?", kata si Nenek. Gubernur BI pun setuju.
Setelahnya, wanita tua itu meminta presdir buka celananya supaya semua bisa melihat bentuk telurnya. Kontan, Gubernur BI komplain. Sayang ia tak bisa menolak. Wanita tua ini cuek saja meraih telur si gubernur dan meraba-rabanya.
"Yah, tak apalah. uang Rp. 50 juta tidak kecil. Biar ibu yakin telur saya tidak kotak." ujar Gubernur BI deg-degan. Pada detik yang sama saat wanita tua itu meraba-raba telur presdir, pengacaranya Si Sitompul terlihat lemas sambil membentur-benturkan kepalanya ke dinding.
Gubernur BI bertanya, "Ada apa dengan pengacara itu?" Wanita tua ini menjawab kalem, "Ndak apa-apa. Saya cuman bertaruh dengannya Rp. 250 juta, bahwa jam 10.00 pagi ini saya bisa memegang telur presdir Bank Indonesia!"
Sang gubernur bertanya, berapa banyak uang yang akan disimpan. "Rp. 1 milyar," jawab wanita itu sambil meletakkan koper uang di meja. Sang gubernur bank penasaran, "Maaf, ibu saya agak terkejut. Dari mana ibu dapatkan uang tunai sebanyak ini?"
"Saya menang tebak-tebakan!"
"Well, menebak macam apa, kok taruhannya besar sekali?" sang gubernur penasaran.
"Mau contoh? Saya yakin telur burungmu bentuknya kotak!"
"Hah…!†Gubernur BI tergelak. "Ini tebakan paling konyol yang pernah saya dengar. Anda tak mungkin menang dengan tebakan seperti itu," ujarnya yakin.
"Ok, mau taruhan dengan saya?" tantang si wanita tua.
"Siapa takut?, " jawab gubernur. "Saya bertaruh Rp. 50 juta, karena saya tahu telur saya tidak kotak!"
"Ok, ini menyangkut uang gedhe. Bisa saya ajak pengacara ke sini besok jam 10 pagi, sebagai saksi?" tanya wanita tua.
"Tentu saja," ujar Gubernur BI mantap.
Malam harinya, ia gelisah. Ia lalu berdiri telanjang di depan cermin. Dia raba-raba telurnya, lalu bergerak ke kiri ke kanan berulang-ulang, memastikan telurnya tidak kotak. Sampai larut malam, akhirnya dia yakin telurnya benar-benar bulat, tidak kotak. Maka ia yakin besok bakal menang taruhan.
Tepat jam 10.00 pagi, wanita tua itu datang dengan pengacara ternama, Si Sitompul. Setelah memperkenalkan pengacara asal Batak itu, ia mengulang kesepakatan kemarin, "Rp. 50 juta untuk tebakan telur burungmu yang kotak?", kata si Nenek. Gubernur BI pun setuju.
Setelahnya, wanita tua itu meminta presdir buka celananya supaya semua bisa melihat bentuk telurnya. Kontan, Gubernur BI komplain. Sayang ia tak bisa menolak. Wanita tua ini cuek saja meraih telur si gubernur dan meraba-rabanya.
"Yah, tak apalah. uang Rp. 50 juta tidak kecil. Biar ibu yakin telur saya tidak kotak." ujar Gubernur BI deg-degan. Pada detik yang sama saat wanita tua itu meraba-raba telur presdir, pengacaranya Si Sitompul terlihat lemas sambil membentur-benturkan kepalanya ke dinding.
Gubernur BI bertanya, "Ada apa dengan pengacara itu?" Wanita tua ini menjawab kalem, "Ndak apa-apa. Saya cuman bertaruh dengannya Rp. 250 juta, bahwa jam 10.00 pagi ini saya bisa memegang telur presdir Bank Indonesia!"
Diposting oleh
sekedar belajar
di
14.10
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
humor
gara gara bunuh kura-kura
Seorang bocah, James 10 tahun, datang ke rumah bordil. Kepada si Mami Betty, dia berkata,
"Saya ingin memakai pelacur". Betty berkata " Enyah kau dari sini, Kau masih terlalu kecil"
Si James lalu mengeluarkan segepok uang dan menunjukkan kepada si Mami. Dasar mata duitan, Si mami berkata :"Oke lah kalau kau memaksa. Wanita macam apa yang kau inginkan?"
"Saya ingin pelacur yang terkena sifilis " Kata James, "Hah !? Kau ngeledek rupanya. Tidak! aku bersungguh sungguh "
"Baiklah sesukamu saja," sambil menelepon si Susi yang punya sifilis.
Kemudian, setelah selesai "main" si James beranjak pulang, tapi si Mami mencegatnya.
"Sebentar! masuk akal kah kalau kamu kemari mencari wanita, tapi mengapa mencari yang terkena sifilis?"
"Mengapa? Itu berarti saya terkena sifilis khan?"
"O,ya tentu" kata si Mami"
Lalu di rumah saya mengajak pembantu bersetubuh, ia akan kena sifilis khan?"
"Ya"
"Dan si pembantu berhubungan dengan tukang roti, ia juga terjangkit sifilis ,khan?"
"Ya, pasti"
Lalu, jika si tukang roti berkencan dengan Mama, ia akan terkena juga khan ?"
"Oo itu Jelas"
Dan sewaktu Mama berkencan denga Papa, pasti Papa kena juga khan?"
"Dengan sendirinya begitu"
"Kemudian, setelah Papa berhubungan dengan istri tukang kebun, ia tertular sifilis juga khan?"
"Ya, pasti"
Dan ketika si istri tukang kebun berhubungan dengan tukang kebun, pasti si tukang kebun akan kena juga,khan?"
"Tentu saja"
Si bocah berhenti sebentar, lalu menyambung, "DIALAH, TUKANG KEBUN JAHANAM YANG MEMBUNUH KURA - KURA KU !"
"Saya ingin memakai pelacur". Betty berkata " Enyah kau dari sini, Kau masih terlalu kecil"
Si James lalu mengeluarkan segepok uang dan menunjukkan kepada si Mami. Dasar mata duitan, Si mami berkata :"Oke lah kalau kau memaksa. Wanita macam apa yang kau inginkan?"
"Saya ingin pelacur yang terkena sifilis " Kata James, "Hah !? Kau ngeledek rupanya. Tidak! aku bersungguh sungguh "
"Baiklah sesukamu saja," sambil menelepon si Susi yang punya sifilis.
Kemudian, setelah selesai "main" si James beranjak pulang, tapi si Mami mencegatnya.
"Sebentar! masuk akal kah kalau kamu kemari mencari wanita, tapi mengapa mencari yang terkena sifilis?"
"Mengapa? Itu berarti saya terkena sifilis khan?"
"O,ya tentu" kata si Mami"
Lalu di rumah saya mengajak pembantu bersetubuh, ia akan kena sifilis khan?"
"Ya"
"Dan si pembantu berhubungan dengan tukang roti, ia juga terjangkit sifilis ,khan?"
"Ya, pasti"
Lalu, jika si tukang roti berkencan dengan Mama, ia akan terkena juga khan ?"
"Oo itu Jelas"
Dan sewaktu Mama berkencan denga Papa, pasti Papa kena juga khan?"
"Dengan sendirinya begitu"
"Kemudian, setelah Papa berhubungan dengan istri tukang kebun, ia tertular sifilis juga khan?"
"Ya, pasti"
Dan ketika si istri tukang kebun berhubungan dengan tukang kebun, pasti si tukang kebun akan kena juga,khan?"
"Tentu saja"
Si bocah berhenti sebentar, lalu menyambung, "DIALAH, TUKANG KEBUN JAHANAM YANG MEMBUNUH KURA - KURA KU !"
Diposting oleh
sekedar belajar
di
14.09
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
humor
beda tikus dengan kelelawar
Malam itu di sebuah got ada seekor ibu tikus dan seekor anak tikus, Mereka sedang mengobrol di pinggir got.
Anak tikus melihat seekor kelelawar terbang di atasnya dan kemudian bertanya pada ibu tikus.
"Ibu, apa itu yang di atas?"
Sang ibu tikus pun menjawab, "Ooo ..., itu kelelawar namanya ...."
Si anak tikus pun bertanya lagi, "Kok wajahnya mirip kita?"
Sang ibu menjawab, "Sebenarnya kelelawar itu masih sebangsa dengan kita ..., tapi dia ambil jurusan penerbangan...!!!"
Anak tikus melihat seekor kelelawar terbang di atasnya dan kemudian bertanya pada ibu tikus.
"Ibu, apa itu yang di atas?"
Sang ibu tikus pun menjawab, "Ooo ..., itu kelelawar namanya ...."
Si anak tikus pun bertanya lagi, "Kok wajahnya mirip kita?"
Sang ibu menjawab, "Sebenarnya kelelawar itu masih sebangsa dengan kita ..., tapi dia ambil jurusan penerbangan...!!!"
Diposting oleh
sekedar belajar
di
14.08
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
humor
mandiin kucing
pada suatu hari ada seorang cwe beli sabun cuci
penjual: mau cuci baju ya?
Cwe: ngga kok
penjual: trus mau apa?
Cwe: buat mandiin kucing
penjual: ntar kucing nya mati loh
cwe: ga kan kok
seminggu kmudian
cwe: mang bli sabun cuci
penjual: buat mandiin kucing lagi?
Cwe: ngga kok
penjual: bukannya minggu lalu buat mandiin kucing
cwe: oh kucing nya udah mati
penjual:. Tuhkan bener, makannya jangan mandiin kucing pake sabun cuci
cwe: mati nya bukan sama sabun cuci kok
penjual: trus sama apa?
Cwe: oh itu sih waktu udah saya mandiin, saya peras, eh malah mati
penjual: mau cuci baju ya?
Cwe: ngga kok
penjual: trus mau apa?
Cwe: buat mandiin kucing
penjual: ntar kucing nya mati loh
cwe: ga kan kok
seminggu kmudian
cwe: mang bli sabun cuci
penjual: buat mandiin kucing lagi?
Cwe: ngga kok
penjual: bukannya minggu lalu buat mandiin kucing
cwe: oh kucing nya udah mati
penjual:. Tuhkan bener, makannya jangan mandiin kucing pake sabun cuci
cwe: mati nya bukan sama sabun cuci kok
penjual: trus sama apa?
Cwe: oh itu sih waktu udah saya mandiin, saya peras, eh malah mati
Diposting oleh
sekedar belajar
di
14.08
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
humor
nilai rapot
Cerita ini mengisahkan seorang anak yang memperlihatkan nilai laporan sekolahnya ke pada bapakknya,
Joni : "Pak Pak Joni sudah dibagi rapot..."
Bapak : "Udah di bagi rapot? Coba bapak liat..."
Joni : "Tuh di meja pak ambil saja."
Bapak : "Coba bapak liat... Waduhhh kamu ini Joni jadi anak bodo banget masa nilai di rapot kamu merah semua. Kalau begini Bapak percuma sekolahin kamu!!!" (dengan penuh emosi dan amarah yang meledak-ledak)
Joni : "Pak Pak sebentar dulu..." (bingung) "Masa sih pak, nilai Joni kan bagus semua gak ada yang merah..." (agak emosi dan takut dan aneh)
Bapak : "Terus ini apa warna apa? Bukan warna merahhhhh??!!"
IJoni : "Coba Mana Liat!! Waduhhhhh kok banyak merahnya yaaa padahal tadi di sekolah gak ada merahnya sumpah deh, Pak.."
Bapak : "Ah, kamu ini alasan!!"
Joni : "Ehh, sebentar. Kok ini rapot laporan tahun 1989, taun sekarang kan tahun 2010... Coba lihat dulu sampul depannya ini rapot siapa. Yeee ini mah RAPOT BAPAK WAKTU DULU..."
Joni : "Pak Pak Joni sudah dibagi rapot..."
Bapak : "Udah di bagi rapot? Coba bapak liat..."
Joni : "Tuh di meja pak ambil saja."
Bapak : "Coba bapak liat... Waduhhh kamu ini Joni jadi anak bodo banget masa nilai di rapot kamu merah semua. Kalau begini Bapak percuma sekolahin kamu!!!" (dengan penuh emosi dan amarah yang meledak-ledak)
Joni : "Pak Pak sebentar dulu..." (bingung) "Masa sih pak, nilai Joni kan bagus semua gak ada yang merah..." (agak emosi dan takut dan aneh)
Bapak : "Terus ini apa warna apa? Bukan warna merahhhhh??!!"
IJoni : "Coba Mana Liat!! Waduhhhhh kok banyak merahnya yaaa padahal tadi di sekolah gak ada merahnya sumpah deh, Pak.."
Bapak : "Ah, kamu ini alasan!!"
Joni : "Ehh, sebentar. Kok ini rapot laporan tahun 1989, taun sekarang kan tahun 2010... Coba lihat dulu sampul depannya ini rapot siapa. Yeee ini mah RAPOT BAPAK WAKTU DULU..."
Diposting oleh
sekedar belajar
di
14.05
2
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
humor
mencari kucing
Seorang gadis menangis di pinggir jalan. Lalu seorang bapak menghampiri dan menyapanya.
"Adik manis, kenapa menangis?"
"Kucing saya hilang...," jawabnya dengan isakan tangis.
"Bolehkah saya bantu untuk mengiklankannya di koran?"
"Percuma Pak, kucing saya kan tidak bisa membaca."
"Adik manis, kenapa menangis?"
"Kucing saya hilang...," jawabnya dengan isakan tangis.
"Bolehkah saya bantu untuk mengiklankannya di koran?"
"Percuma Pak, kucing saya kan tidak bisa membaca."
Diposting oleh
sekedar belajar
di
14.04
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
humor
you're the one
When i saw you for the first time
i knew you were the one
you didn't say a word to me
but love was in the air
then you held my hand
and pulled me into your world
from then on my life
has changed for good
now i'll never feel lonely again
cause you're in my life
love . . .
how can i explain to you
the way i feel inside when i think of you
i thank you for everything that you've showed me
don't you ever forget that i love you
love . . .
i kow that some day real soon
you'll be right next to me
holding me so tight
so i'll always be yours
although we can't be together now
remember i'm here for you
and i know you're there for me
whenever i want to be with you
i just close my eyes and pretend you're here
i see you, i touch you, i feel you like real
nothing can ever change what i feel inside
how long must i be far away from you
i don't know dear
but .I. .K.N.O.W. .W.E. .A.R.E. .O.N.E.
i knew you were the one
you didn't say a word to me
but love was in the air
then you held my hand
and pulled me into your world
from then on my life
has changed for good
now i'll never feel lonely again
cause you're in my life
love . . .
how can i explain to you
the way i feel inside when i think of you
i thank you for everything that you've showed me
don't you ever forget that i love you
love . . .
i kow that some day real soon
you'll be right next to me
holding me so tight
so i'll always be yours
although we can't be together now
remember i'm here for you
and i know you're there for me
whenever i want to be with you
i just close my eyes and pretend you're here
i see you, i touch you, i feel you like real
nothing can ever change what i feel inside
how long must i be far away from you
i don't know dear
but .I. .K.N.O.W. .W.E. .A.R.E. .O.N.E.
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
sepasang tunas musisi jalanan
Tatapan hampa duduk di pinggir jalan
menatap, mendengar spasang sang musisi jalanan berekspresi riang
tak tampak wajah murung yg sepurna kau sembunyikan
gelombang suara membuat hati sdikit lega
petikan senar memecah kesunyian
tp hadirin hanya memandang
mata saja yg berkerja
kami terhibur memang
wajah polos menambah iba hati
kau guru yang abstrak namun nyata
hebatt
banyak yang kau ajarkan
spasang musisi jalanan berkeliaran
bukan main melainkan mengais uang di metrpolitan
kaulah makhluk paling hebat yang ku temui
kagum , kagum , dan salut hati ini
menatap, mendengar spasang sang musisi jalanan berekspresi riang
tak tampak wajah murung yg sepurna kau sembunyikan
gelombang suara membuat hati sdikit lega
petikan senar memecah kesunyian
tp hadirin hanya memandang
mata saja yg berkerja
kami terhibur memang
wajah polos menambah iba hati
kau guru yang abstrak namun nyata
hebatt
banyak yang kau ajarkan
spasang musisi jalanan berkeliaran
bukan main melainkan mengais uang di metrpolitan
kaulah makhluk paling hebat yang ku temui
kagum , kagum , dan salut hati ini
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.34
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
palsu
Topeng topeng lakuan menutup ke originalan wajah lakuan
dentuman gendang dan musik menambah ketegangan drama
puluhan mimik diperagakan guna hiburan semata
tak memandang asli atau palsu
barisan plagiat berjejer dgn seragam besi
tombak, pedang, tameng tak pisah dari raga sang lakuan
melangkah tegang dgn derapan langkah gagah
melirik penjuru sampai tak tentu
tatapan licik dilakonkan dgn sempurna
bukti hitam di lenyapkan dari tempatnya
menerbangkan smua tuduhan atas dirinya
topeng topeng berhamburan saat pertunjukan selesai
kluar sbg pahlawan berhati busuk
tak pantas...
senyum hangat di sajikan di hadapan ratusan pasang mata
namun
apa daya para penonton hanya tertawa
terhibur dgn lakon yang ada
tak sejiwa pun sadar apa yang tlah berlalu
smua terasa palsu
smua terasa asing
saat asli tertutupi oleh kebesaran sang raja palsu
itulah sandiwara
hanya mengalir melalui derasnya kepalsuan
dentuman gendang dan musik menambah ketegangan drama
puluhan mimik diperagakan guna hiburan semata
tak memandang asli atau palsu
barisan plagiat berjejer dgn seragam besi
tombak, pedang, tameng tak pisah dari raga sang lakuan
melangkah tegang dgn derapan langkah gagah
melirik penjuru sampai tak tentu
tatapan licik dilakonkan dgn sempurna
bukti hitam di lenyapkan dari tempatnya
menerbangkan smua tuduhan atas dirinya
topeng topeng berhamburan saat pertunjukan selesai
kluar sbg pahlawan berhati busuk
tak pantas...
senyum hangat di sajikan di hadapan ratusan pasang mata
namun
apa daya para penonton hanya tertawa
terhibur dgn lakon yang ada
tak sejiwa pun sadar apa yang tlah berlalu
smua terasa palsu
smua terasa asing
saat asli tertutupi oleh kebesaran sang raja palsu
itulah sandiwara
hanya mengalir melalui derasnya kepalsuan
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.33
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
mengais harapan direruntujan masa lalu
Sesak dada hanya menatap
tak berdaya diapit putus asa
bangkit
gelorakan jiwa menggugah
modal niat menjadi alat utama
beling kepedihan memberi salam saat tiba
semerbak hawa insan lain berdatangan
menciutkan segunung semangat
tidak
jangan kau timbulkan pikiran kalau aku tak kan maju
aku di sini
di depan gerbang mu masih memegang ribuan senjata
aku takkan berbalik melangkahkan kaki ku menjauhi parasmu
sejenak angin kecil berhembus menerobos masuk sampai taju pedang
membuka tirai melonggarkan kehampaan
ayo masuklah
penuhi kehampaan itu
agar aku menjadi penuh
penuh dengan sosok agungmu
karna itulah angan-anganku
di sampingku kau berada saat aku masih mencucukan jemari menusuk dinding kemustahilan
masih berkata dalam hati
apakah bisa
aku yakin bisa
karna serpihan puing yang kukumpulan
akan kujadikan istana untukmu
tak usai ratusan kata harapan menopang berat raga ini
tak kan habis udara kasih yang ku hirup
dengar
dengarkan ini
aku disini
menyayangimu dan akan terus menjaga gerbang ini
sampai saat itu takan ku ijinkan satu makhluk pun hinggap walau untuk berkunjung
karna takan kubiarkan kau menjamah rasa pilu
tak berdaya diapit putus asa
bangkit
gelorakan jiwa menggugah
modal niat menjadi alat utama
beling kepedihan memberi salam saat tiba
semerbak hawa insan lain berdatangan
menciutkan segunung semangat
tidak
jangan kau timbulkan pikiran kalau aku tak kan maju
aku di sini
di depan gerbang mu masih memegang ribuan senjata
aku takkan berbalik melangkahkan kaki ku menjauhi parasmu
sejenak angin kecil berhembus menerobos masuk sampai taju pedang
membuka tirai melonggarkan kehampaan
ayo masuklah
penuhi kehampaan itu
agar aku menjadi penuh
penuh dengan sosok agungmu
karna itulah angan-anganku
di sampingku kau berada saat aku masih mencucukan jemari menusuk dinding kemustahilan
masih berkata dalam hati
apakah bisa
aku yakin bisa
karna serpihan puing yang kukumpulan
akan kujadikan istana untukmu
tak usai ratusan kata harapan menopang berat raga ini
tak kan habis udara kasih yang ku hirup
dengar
dengarkan ini
aku disini
menyayangimu dan akan terus menjaga gerbang ini
sampai saat itu takan ku ijinkan satu makhluk pun hinggap walau untuk berkunjung
karna takan kubiarkan kau menjamah rasa pilu
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.33
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
menutup mata membuka harapan
Terkuak sudah tabir kesia-siaan
terlelap sudah mimpi yang tlah lama terbangun
terlampau sudah memori indah dengannya
ap yang tinggal ?
Satu jiwa terbelut kain usang
merintih dalam sang maha cinta
membelenggu separuh cahaya yang memaksa masuk ke dalam jiwa rapuhku
hanya redup tak jelas sisa hidup
kemana ?
Kiri kanan tergolek puluhan hati hampa
berteriak mengaum laksana laskar harimau
cuma itu ?
Ya
cuma itu yang tersisa
tapi ingatlah wahai kamu yang kejam
aku disini
masih menyimpan smua memori kenangan indah itu
takkan terhapus walau badai mu kau lantunkan ribuan kali
karna apa ?
Karna hati ini milikmu seutuhnya
tak ku bagi dengan siapapun
kaulah yang memiliki
tapi
knp ?
Kau biarkan berserakan di hamparan padang ilalang
tajam, berduri
akan tetap ku lindungi
selamanya
karna inilah miliku milikmu yang ku janjikan
sirami jiwaku
rawatlah hatiku dgn senyummu
sprti waktu itu
rinduku tak lenyap
karna aku
karna aku milikmu
dan ku harap kaulah milikku
lelah mata ini terpejam untukmu
namun tak setitik airpun berlinang
aku harus berbuat apa ?
Mati sudah ucapan dan kata yg terangkai sempurna
berbaris baitpun takan sanggup meronta dalam hati baja mu
tapi satu
aku percaya
aku percaya
harapan itu nyata
walau lama ku menanti
ku percaya akan terjadi
hingga kelak kan ku tampilkan kembali senyum ku
dan saat itu pula
aku lah makhluk paling bahagia di muka bumi ini
dan aku percaya
saat ku menutup mata, harapan itu terbuka
terlelap sudah mimpi yang tlah lama terbangun
terlampau sudah memori indah dengannya
ap yang tinggal ?
Satu jiwa terbelut kain usang
merintih dalam sang maha cinta
membelenggu separuh cahaya yang memaksa masuk ke dalam jiwa rapuhku
hanya redup tak jelas sisa hidup
kemana ?
Kiri kanan tergolek puluhan hati hampa
berteriak mengaum laksana laskar harimau
cuma itu ?
Ya
cuma itu yang tersisa
tapi ingatlah wahai kamu yang kejam
aku disini
masih menyimpan smua memori kenangan indah itu
takkan terhapus walau badai mu kau lantunkan ribuan kali
karna apa ?
Karna hati ini milikmu seutuhnya
tak ku bagi dengan siapapun
kaulah yang memiliki
tapi
knp ?
Kau biarkan berserakan di hamparan padang ilalang
tajam, berduri
akan tetap ku lindungi
selamanya
karna inilah miliku milikmu yang ku janjikan
sirami jiwaku
rawatlah hatiku dgn senyummu
sprti waktu itu
rinduku tak lenyap
karna aku
karna aku milikmu
dan ku harap kaulah milikku
lelah mata ini terpejam untukmu
namun tak setitik airpun berlinang
aku harus berbuat apa ?
Mati sudah ucapan dan kata yg terangkai sempurna
berbaris baitpun takan sanggup meronta dalam hati baja mu
tapi satu
aku percaya
aku percaya
harapan itu nyata
walau lama ku menanti
ku percaya akan terjadi
hingga kelak kan ku tampilkan kembali senyum ku
dan saat itu pula
aku lah makhluk paling bahagia di muka bumi ini
dan aku percaya
saat ku menutup mata, harapan itu terbuka
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.32
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
setetes putih padamkan samudra kelam
Tak kuasa guncangkan bak imajinasi
tumpahkan takdir dlm coretan kehidupan
memberi nuansa bda di stiap jejak miliknya
tak khayal hati berbicara
sejurus terlontar bagai meriam lepas kndali
tak tentu ingin kmana
aku ini apa ?
Bkan layaknya kah kau inginkan makhluk sprti aku ?
Pilu darah dlm daging mengguncang
cepat denyut nadi bak pacuan kuda
tak kuat indra menyerap smua kemolekannya
sejurus ktika itu pula
hati mungil mulai menampakan kekagumannya
menepis smua makhluk ciptaan-Nya yg lain
itulah 100 dari 100
1000 dari 1000
kesempurnaan tak terbatas
namun tatkala sang waktu terus berlari
namun knyataan terbalik yg terjadi
seluas2nya samudra kelabu menenggelamkan dunia khayal,
tak mampu setetes air pun menetes
kini
ku hempaskan jiwa rapuh ku kdlm dingin'y sang samudra klabu
kobaran api jingga merenggut dan membumi hanguskan harapan yg tersisa
kita jauh
kita jauh
tapi
tak kan ragu tuk satukan 2 hati mungil ini dlm hangatnya dkapan sang misteri
itulah cinta
tumpahkan takdir dlm coretan kehidupan
memberi nuansa bda di stiap jejak miliknya
tak khayal hati berbicara
sejurus terlontar bagai meriam lepas kndali
tak tentu ingin kmana
aku ini apa ?
Bkan layaknya kah kau inginkan makhluk sprti aku ?
Pilu darah dlm daging mengguncang
cepat denyut nadi bak pacuan kuda
tak kuat indra menyerap smua kemolekannya
sejurus ktika itu pula
hati mungil mulai menampakan kekagumannya
menepis smua makhluk ciptaan-Nya yg lain
itulah 100 dari 100
1000 dari 1000
kesempurnaan tak terbatas
namun tatkala sang waktu terus berlari
namun knyataan terbalik yg terjadi
seluas2nya samudra kelabu menenggelamkan dunia khayal,
tak mampu setetes air pun menetes
kini
ku hempaskan jiwa rapuh ku kdlm dingin'y sang samudra klabu
kobaran api jingga merenggut dan membumi hanguskan harapan yg tersisa
kita jauh
kita jauh
tapi
tak kan ragu tuk satukan 2 hati mungil ini dlm hangatnya dkapan sang misteri
itulah cinta
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.32
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
bertapak atas nama cinta
Tak ad jalan
tak bsa gerak
hnya diam d satu tempat
mski tlah ribuan cara terlaksana
namun tak setapakpun jalan terbentuk
bagai angkasa yg tak berujung
bagai bintang yg tak menunjukan diri ktika bulan tak mendampinginya
inilah ksedihan tak berujung
saat apapun yg kau lakukan tak lagi berkenan di hati
saat hanya ad harapan yg mampu menopang keinginanmu untuk hidup
saat smua yg kau lakukan seolah hanya sebuah permainan tak berguna
hanya meninggalkan air mata saat smuanya tlah usai
kapan ?
Kapan ?
Kpn ini dimulai ?
Dan kpn hrs berakhir ?
Tak ada guna menengok masa lalu
namun masa depanpun tak menampakan kecerahannya
hanya meninggalkan potret buram masa lalu
masa lalu yg takkan pernah terlupakan
saat2 indah dgn org yg kau sayangi
saat kau menatapnya
saat kau memeluknya
saat kau mendengar suaranya
saat kau disisinya untuk menemaninya
saat kau di depannya untuk membimbingnya
saat kau di blkngnya untuk menjaganya
namun saat kau mendengar satu kata darinya yg dapat menghancurkan sgalanya
" maaf kita harus berpisah "
Tuhan
kekuatan ap yg terkandung di dalam sebaris kalimat itu shingga mampu membuat siapa saja yg mendengarnya bsa meneteskan air mata kepedihan
aku ingin menjaga sgala agar tetap baik
tapi aku justru membuatnya hancur
tp smua itu hrs d hadapin dgn sabar
kesabaran akan mendobrak pintu jalan yg tertutup
smoga saja
hanya kekuatan harapan yg tersisa
tak bsa gerak
hnya diam d satu tempat
mski tlah ribuan cara terlaksana
namun tak setapakpun jalan terbentuk
bagai angkasa yg tak berujung
bagai bintang yg tak menunjukan diri ktika bulan tak mendampinginya
inilah ksedihan tak berujung
saat apapun yg kau lakukan tak lagi berkenan di hati
saat hanya ad harapan yg mampu menopang keinginanmu untuk hidup
saat smua yg kau lakukan seolah hanya sebuah permainan tak berguna
hanya meninggalkan air mata saat smuanya tlah usai
kapan ?
Kapan ?
Kpn ini dimulai ?
Dan kpn hrs berakhir ?
Tak ada guna menengok masa lalu
namun masa depanpun tak menampakan kecerahannya
hanya meninggalkan potret buram masa lalu
masa lalu yg takkan pernah terlupakan
saat2 indah dgn org yg kau sayangi
saat kau menatapnya
saat kau memeluknya
saat kau mendengar suaranya
saat kau disisinya untuk menemaninya
saat kau di depannya untuk membimbingnya
saat kau di blkngnya untuk menjaganya
namun saat kau mendengar satu kata darinya yg dapat menghancurkan sgalanya
" maaf kita harus berpisah "
Tuhan
kekuatan ap yg terkandung di dalam sebaris kalimat itu shingga mampu membuat siapa saja yg mendengarnya bsa meneteskan air mata kepedihan
aku ingin menjaga sgala agar tetap baik
tapi aku justru membuatnya hancur
tp smua itu hrs d hadapin dgn sabar
kesabaran akan mendobrak pintu jalan yg tertutup
smoga saja
hanya kekuatan harapan yg tersisa
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.32
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
masikah
Belum usai jelajah dunia mimpi
berkelana dalam samudra puisi
terlelap di atas hamparan padi ilalang
bangun sejenak rencana petualang
muncul berkas sejarah jaman dulu
membuka memori akan masa lalu
lautan kisah seribu satu
menghujam keras seperti ratusan palu
sedetik tersentak dalam hati
melaju selangkah hampir mati
jiwa tenang berperasa pasti
ini cinta tak bisa henti
kembali merajut rangkaian harapan
menipiskan amarah dan kesedihan
berlomba merangkak menuju gerbang kemenangan
semua berkorban dalam perjuangan
berkelana dalam samudra puisi
terlelap di atas hamparan padi ilalang
bangun sejenak rencana petualang
muncul berkas sejarah jaman dulu
membuka memori akan masa lalu
lautan kisah seribu satu
menghujam keras seperti ratusan palu
sedetik tersentak dalam hati
melaju selangkah hampir mati
jiwa tenang berperasa pasti
ini cinta tak bisa henti
kembali merajut rangkaian harapan
menipiskan amarah dan kesedihan
berlomba merangkak menuju gerbang kemenangan
semua berkorban dalam perjuangan
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.31
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
Aku ini sastrawan
Aku masih bercumbu dgn dunia khayal
aku masih melanglang buana dalam kisah mimpi
aku ini sastrawan
kerjaku hanyalah bermain kata kata
rangkaian kata ku pilin menjadi kalimat
rangkaian kalimat ku pilin menjadi bait
dan rangkaian bait ku ubah jadi puisi
aku masih punya sejuta pensil dan kertas yg bisa ku coret coret
karna aku sastrawan
dunia bahasa itulah rumah ku
aku bercengkrama dengan untaian huruf huruf
semua indah bagi ku
semua istimewa
biar saja manusia manusia itu tertawa
mereka tak tahu indahnya puisi
kasihan ...
mereka hanya belajar ilmu
tapi tidak praktek
hai orang kampung
dengarlah
ilmu mu tak ada guna tanpa perbuatan
aku bahagia dengan untaian kataku
karna aku sastrawan
tiap coretan mewakilkan kisah ku
lihat lah aku
hargai aku
aku ini sastrawan
aku masih melanglang buana dalam kisah mimpi
aku ini sastrawan
kerjaku hanyalah bermain kata kata
rangkaian kata ku pilin menjadi kalimat
rangkaian kalimat ku pilin menjadi bait
dan rangkaian bait ku ubah jadi puisi
aku masih punya sejuta pensil dan kertas yg bisa ku coret coret
karna aku sastrawan
dunia bahasa itulah rumah ku
aku bercengkrama dengan untaian huruf huruf
semua indah bagi ku
semua istimewa
biar saja manusia manusia itu tertawa
mereka tak tahu indahnya puisi
kasihan ...
mereka hanya belajar ilmu
tapi tidak praktek
hai orang kampung
dengarlah
ilmu mu tak ada guna tanpa perbuatan
aku bahagia dengan untaian kataku
karna aku sastrawan
tiap coretan mewakilkan kisah ku
lihat lah aku
hargai aku
aku ini sastrawan
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
penipu laknat
Ku kira ucapanmu bsa ku percaya
ku kira pernyataanmu bsa ku terima
tapi apa yang kudapat hanyalah bualan semata
aku bodoh percaya padamu
tapi aku tau
aku tau satu hal
mulut mu tak lbh baik dari ular
liat saja
saat kau tertawa akan apa yg kau terima daripada ku
kemurkaan ku akan menyambangi mu
aku ikhlas kan apa yg kau ambil scara tidak adil daripada ku
toh Tuhan tlah menggantinya segera
ku kira pernyataanmu bsa ku terima
tapi apa yang kudapat hanyalah bualan semata
aku bodoh percaya padamu
tapi aku tau
aku tau satu hal
mulut mu tak lbh baik dari ular
liat saja
saat kau tertawa akan apa yg kau terima daripada ku
kemurkaan ku akan menyambangi mu
aku ikhlas kan apa yg kau ambil scara tidak adil daripada ku
toh Tuhan tlah menggantinya segera
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
Hanya dapat
Dua dunia kini terpisah
antara nyata dan imajinasi khayal saja
tiap waktu
tiap kejadian
tiap kedipan mata
tiap helaan napas
tiap langkah
tiap gerak
hanya dapat memandang
jauh dari posisi
mata bekerja dan tubuh diam kaku
hanya dapat melihat
tiada tindakan berlalu
sunyi tak lagi bersembunyi
kini mencuat bersahabat dekat
smua berbeda dari masa lalu
apa yang ku ingini tak lagi terpenuhi
dan aku hanya dapat memandang nya
karna dia sangat berarti
sangat ku kagumi
sangat ku sayangi
sangat ku rindukan
karna kamu seutuhnya tak akan pernah hilang dan akan tetap terpajang di hati....
antara nyata dan imajinasi khayal saja
tiap waktu
tiap kejadian
tiap kedipan mata
tiap helaan napas
tiap langkah
tiap gerak
hanya dapat memandang
jauh dari posisi
mata bekerja dan tubuh diam kaku
hanya dapat melihat
tiada tindakan berlalu
sunyi tak lagi bersembunyi
kini mencuat bersahabat dekat
smua berbeda dari masa lalu
apa yang ku ingini tak lagi terpenuhi
dan aku hanya dapat memandang nya
karna dia sangat berarti
sangat ku kagumi
sangat ku sayangi
sangat ku rindukan
karna kamu seutuhnya tak akan pernah hilang dan akan tetap terpajang di hati....
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.30
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
saat cahaya padam purnama bercahaya terang
Saat sunyi menyatu dengan kegelapan
kala itu cahaya lilin kecil menjadi sumber utama bagi terang
dengungan puluhan nyamuk bergelora bak rakyat berdemo
langit luar telah hitam
tanda malam datang menjelang
lihat lingkarang bersinar terang
itulah yang ku panggil purnama
saat gelap datang menyapa
purnama memberi sedikit cahaya
tak jelas namun terlihat
bayang bayang patuh ikut kala itu
muncul saat cahaya datang menyambangi
hamburan bintang turut menerangi
indah berpadu
luar biasa cipta.Mu ya Tuhanku
kala cahaya meredup ratusan pasang hewan malam berkeliaran
beterbangan dan bersorak gembira
malam ini kita berpesta katanya
dan saat cahaya padam
purnama datang sbagai pahlawan
pelita dalam kegelapan
air bagi yang kehausan
dan makan bagi yang kelaparan
tapi saat cahaya datang terang
purnama seakan dilupakan
tapi saat cahaya padam purnama bercahaya terang
kala itu cahaya lilin kecil menjadi sumber utama bagi terang
dengungan puluhan nyamuk bergelora bak rakyat berdemo
langit luar telah hitam
tanda malam datang menjelang
lihat lingkarang bersinar terang
itulah yang ku panggil purnama
saat gelap datang menyapa
purnama memberi sedikit cahaya
tak jelas namun terlihat
bayang bayang patuh ikut kala itu
muncul saat cahaya datang menyambangi
hamburan bintang turut menerangi
indah berpadu
luar biasa cipta.Mu ya Tuhanku
kala cahaya meredup ratusan pasang hewan malam berkeliaran
beterbangan dan bersorak gembira
malam ini kita berpesta katanya
dan saat cahaya padam
purnama datang sbagai pahlawan
pelita dalam kegelapan
air bagi yang kehausan
dan makan bagi yang kelaparan
tapi saat cahaya datang terang
purnama seakan dilupakan
tapi saat cahaya padam purnama bercahaya terang
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.29
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Bersekutu dgn air mata
Sunyi malam ketika itu
bergerak santai saat jiwa lelah
menghampiri dan mendekap barang tersayang
melihat sesuatu yg tak diharapkan ada
membuat jatuh dalam bak kecewa dan pedih
tak khayal tak sadar berlinang air mata
bersujut di depat maha kuasa
melebur menjadi satu bagai air mengalir
aku bersekutu dgn air mata
sejenak imajinasi melayang
melambung tinggi melalang buana
tak kembali
itu inginku
dan saat itu
aku masih bersekutu dgn air mata
pergilah
turunlah
habislah
biar aku tak mengenal engkau
biar aku buta perasaan
daripada mati tenggelam dalam air mata
lebih baik aku mati dalam hunusan pedang dewa
slalu bgini
nasib tak urung ubah
ini takdir
dan aku
'bersekutu dengan air mata'
bergerak santai saat jiwa lelah
menghampiri dan mendekap barang tersayang
melihat sesuatu yg tak diharapkan ada
membuat jatuh dalam bak kecewa dan pedih
tak khayal tak sadar berlinang air mata
bersujut di depat maha kuasa
melebur menjadi satu bagai air mengalir
aku bersekutu dgn air mata
sejenak imajinasi melayang
melambung tinggi melalang buana
tak kembali
itu inginku
dan saat itu
aku masih bersekutu dgn air mata
pergilah
turunlah
habislah
biar aku tak mengenal engkau
biar aku buta perasaan
daripada mati tenggelam dalam air mata
lebih baik aku mati dalam hunusan pedang dewa
slalu bgini
nasib tak urung ubah
ini takdir
dan aku
'bersekutu dengan air mata'
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.29
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Sunyi milik malam
Gemericik air kala mentari tidur
dengung serangga kala sunyi menerpa
desir angin berlari mengelilingi gelap gelita malam
agung dan elok paduannya
hanya nafas dan detak jantung
bergema berlomba bersama
tak jarang satu makhluk berpadu satu
menjadikan khas apa adanya
tapi
sunyi milik malam
siang tak kan sepi karna kumandang mentari
komandokan penjuru bumi untuk bersuara
tempa besi pagi hari
sapaan ayam saat fajar
suara sapuan penduduk
dan masih banyak paduan lainnya
tapi
sunyi milik malam
hanya nafas dan detak
tak ada suara
tak ada gerak
hanya lakuan dalam mimpi
terlelap dalam lembutnya kapuk berbalut kain
karna sunyi .....
adalah milik malam
dengung serangga kala sunyi menerpa
desir angin berlari mengelilingi gelap gelita malam
agung dan elok paduannya
hanya nafas dan detak jantung
bergema berlomba bersama
tak jarang satu makhluk berpadu satu
menjadikan khas apa adanya
tapi
sunyi milik malam
siang tak kan sepi karna kumandang mentari
komandokan penjuru bumi untuk bersuara
tempa besi pagi hari
sapaan ayam saat fajar
suara sapuan penduduk
dan masih banyak paduan lainnya
tapi
sunyi milik malam
hanya nafas dan detak
tak ada suara
tak ada gerak
hanya lakuan dalam mimpi
terlelap dalam lembutnya kapuk berbalut kain
karna sunyi .....
adalah milik malam
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.28
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
Kata musisi jalanan tentang orang kota
Maaf pak saya ini hanya seorang musisi jalanan
tidak seperti bapak yang menyandang gelar seorang pejabat negara
saya hanya mondar mandir di skitar lampu merah saja
tidak seperti bapak yang hampir tiap hari terbang sana terbang sini kluar masuk indonesia
saya hanya memetik lima dawai gitar kecil saja
tidak seperti bapak yang menenteng laptop dan hp super canggih dengan puluhan tombol didalamnya
saya hanya menutupi badan saya dengan pakaian robek kiri kanan
tidak seperti bapak yang berselimut jas dan dasi yang serba mahal
saya hanya beralas sendal jepit murahan kadang hanya bertumpu pada kulit kaki
tidak seperti bapak yang menapak diatas spatu hitam pantofel
saya hanya berlindung dbawah gubuk tua reot dan kecil
tidak seperti bapak yang bernaung dalam istana megah nan luas
tidak seperti bapak yang menyandang gelar seorang pejabat negara
saya hanya mondar mandir di skitar lampu merah saja
tidak seperti bapak yang hampir tiap hari terbang sana terbang sini kluar masuk indonesia
saya hanya memetik lima dawai gitar kecil saja
tidak seperti bapak yang menenteng laptop dan hp super canggih dengan puluhan tombol didalamnya
saya hanya menutupi badan saya dengan pakaian robek kiri kanan
tidak seperti bapak yang berselimut jas dan dasi yang serba mahal
saya hanya beralas sendal jepit murahan kadang hanya bertumpu pada kulit kaki
tidak seperti bapak yang menapak diatas spatu hitam pantofel
saya hanya berlindung dbawah gubuk tua reot dan kecil
tidak seperti bapak yang bernaung dalam istana megah nan luas
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.25
0
komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label:
puisi
Langganan:
Postingan (Atom)