Sunyi malam ketika itu
bergerak santai saat jiwa lelah
menghampiri dan mendekap barang tersayang
melihat sesuatu yg tak diharapkan ada
membuat jatuh dalam bak kecewa dan pedih
tak khayal tak sadar berlinang air mata
bersujut di depat maha kuasa
melebur menjadi satu bagai air mengalir
aku bersekutu dgn air mata
sejenak imajinasi melayang
melambung tinggi melalang buana
tak kembali
itu inginku
dan saat itu
aku masih bersekutu dgn air mata
pergilah
turunlah
habislah
biar aku tak mengenal engkau
biar aku buta perasaan
daripada mati tenggelam dalam air mata
lebih baik aku mati dalam hunusan pedang dewa
slalu bgini
nasib tak urung ubah
ini takdir
dan aku
'bersekutu dengan air mata'
Bersekutu dgn air mata
Kamis, 06 Mei 2010
Diposting oleh
sekedar belajar
di
02.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar